Sunday, May 12, 2019

Review SEMAR #2




Allo!! Setelah beberapa hari nggak kirim post baru, kali ini aku bakal review salah satu konser musik yang diadain di kampus ISI. Yup hari jumat kemarin, 10 Mei 2019 ada konser SEMAR#2 alias Seri Musik Kamar di auditorium musik ISI. Konser ini menampilkan enam repertoar dengan instrumen yang berbeda. Jadi, konser ini bukan konser untuk satu jenis intrumen aja.

Repertoar pertama ada Capriccio no.1 dalam d minor , Op.2 dari Friedrich Hermann. Repertoar ini di mainkan tiga violin. Setahuku sih, temen seangkatan yang main di penampilan pertama ini cuma Vava yang pegang violin 1. Overall, repertoar ini dimainkan emosional banget. Emosional bukan maksudnya marah-marah ya guys. Dinamik sama rasa nya kena banget sih. Menurutku, violin 1 paling mendominasi mungkin karena violin 1 biasanya pegang melodi utama. Bagian yang menurutku paling emosional adalah closingnya. Buat aku penampilan ini keren.

Repertoar kedua yaitu Oblivion dari Astor Piazolla, bagian gitar klasik nih yang main seniorku kak Yudha sama kak Tito. Gitar 1 nya kak Yudha, gitar 2 nya kak Tito. Setahuku, kak Yudha main melodi utama nya kak Tito main iringannya.  Penampilan kedua ini nggak terlalu emosional, lebih santai. Buat aku, Oblivion ini manis dan enak di denger. Durasi penampilan kedua ini lebih pendek dibanding penampilan pertama.

Penampilan ketiga kembali ke format trio yaitu piano, violin sama cello. Repertoar yang dibawakan adalah Trio Piano, Violin dan Cello no 1 in B major dari Johannes Brahms. Di penampilan ketiga ini pianisnya temen seangkatanku juga, Josephine.  Menurutku, repertoar ketiga ini romantis. Nada-nada awalnya mirip-mirip soundtrack drama korea gitu hehe Penampilan kali ini juga emosional, apalagi viloinnya. Setauku ada bagian yang diulangi dan dimainkan lebih emosional. Durasi penampilan ketiga ini paling lama dibanding penampilan yang lainnya.

Penampilan selanjutnya ada duet vokal. Sopran sama tenor. Repertoar yang dinyanyikan adalah All I Ask Of You dari Andrew Lloyd Webber. Dari judulnya aja udah ketauan ya ini lagu suasanannya romantis. Suara soprannya manis banget, kalo suara cowoknya sih aku nggak terlalu suka. Kurang berat (kan suaranya tenor bukan bass -_-)  hehehe. But overall, duetnya romantis.

Penampilan selanjutnya, dalam format kuartet gesek yang membawakan Kuartet Gesek no 6 dalam F minor, Op.80 karya Felix Mendelssohn. Penampilan kali ini dimainkan juga oleh alumni. Ada dua alumni yaitu Nonni Betania yang pegang violin 1 sama Elgar Putrandhra yang pegang violin 2. Nggak jauh dari penampilan instrumen gesek lainnya, repertoar ini juga dimainkan dengan emosional dan keren banget. Kayanya sih udah pada pro semua playernya.

Well, penampilan terkahir adalah penampilan yang paling aku suka. Kalau dari tadi repertoar yang dibawakan bau-bau klasik gitu kali ini beda. Lagu berirama samba dari komponis Brazil Zequinha de Abreau yang berjudul Tico-Tico No Fuba dimankan dengan instrumen bass, elektrik piano, dan drum. Sayangnya, piano yang dipakai grand piano bukan elektrik piano jadi kurang kedengeran dan akhirnya dominan drum nya. Tapi tetep aja yang satu ini kece parah hahaha.